gallery/title-03

Bolu Salak Kenanga

Pusat Oleh-Oleh Angkola Mandailing

     Salak Sidimpuan adalah buah yang cukup dikenal di Pulau Sumatera bahkan Jawa, dengan rasanya yang manis, kelat, asam dan legit membuat ia beda dengan salak Pondoh dan jenis lain. Salak merupakan salah satu jenis buah yang banyak digemari, rasa buahnya yang manis, asam & kelat, sehingga banyak orang yang menyukainya. Buah salak dapat diolah menjadi manisan, sehingga bisa tahan disimpan dalam waktu yang relatif lama.

     Dari banyaknya buah Salak Sidimpuan, sehingga tercetuslah ide untuk membuat kue dari jenis bolu gulung yaitu Bolu Salak. Karena domisili di Jl. Kenanga, maka terpilihlah nama yang sekarang menjadi Brand di Sidimpuan menjadi Bolu Salak Kenanga. Harapannya Bolu Salak Kenanga ini menjadi Oleh-oleh khas dari Tapanuli Selatan dan menjadi kebanggaan dari Padangsidimpuan.

     Pemilik toko Bolu Salak Kenanga Ali Muda Siregar dalam perbincangan mengutarakan ide menciptakan Bolu Salak Kenanga, sebagai salah satu oleh-oleh dari Padangsidimpuan sudah lama diimpikannya.

“Kita sering bolak-balik dari Jakarta-Padangsidimpuan, namun belum ada oleh-oleh yang menjadi chiri khas sebagai buah tangan buatan asli masyarakat Padangsidimpuan, seperti yang disajikan di daerah lain. Melihat fakta itu timbul sebuah pemikiran untuk mencipatakan produk makanan oleh-oleh berupa Bolu Salak,”

     Tak hanya kue Bolu Salak, Ali Muda berencana mengembangkan aneka ragam jenis oleh-oleh UMKM hasil karya warga di Tabagsel yang tersedia di Toko yang beralamat di Jl. Kenanga No.44 Padangdisimpuan.

“Nantinya akan kita sajikan aneka ragam produk makanan sebagai silua di toko Bolu Salak Keananga, sehingga peminat memiliki banyak pilihan untuk dibawa ke kempuang halaman atau ke daerah lain sebagai oleh-olehnya, Makanya muncullah ide membuat suatu produk makanan buah karya masyarakat Kota Padangsidimpuan,” jelasnya.

     Di Gerai kami, lebih dari 200 Produk oleh-oleh Khas Sidimpuan sudah bisa didapatkan dengan harga yang terjangkau, mulai dari Karakoling, Kipang, Keripik Ubi, Keripik Talas, Peyek kacang dan makanan khas Lainnya. Selain makanan kami juga menjual aneka Kerajinan mulai dari Kerajinan dari Angkolart, Kaos Kampung Madina, Ulos dan lain sebagainya. Jadi Tunggu Apalagi, ayo dongan-dongan datang Ke Sidimpuan dan mampir ke Bolu Salak Kenanga. "Jangan Tinggalkan Kota Sidimpuan Tanpa Bolu Salak Kenanga. :-)

gallery/57
gallery/bolu-salak-kenanga_20180916_180359

Perkenalkan Bolu Salak Kenanga,

Oleh-oleh Baru Khas Padangsidimpuan

Laporan Wartawan Tribun Medan / Nanda F. Batubara

 

TRIBUN-MEDAN.com, PADANGSIDIMPUAN - Berawal dari keinginan punya ikon oleh-oleh asal kampung halaman, Ali Muda Siregar akhirnya menggagas Bolu Salak Kenanga.

Sesuai namanya, Bolu Salak Kenanga terbuat dari bahan dasar salak. Salak sendiri merupakan ikon Kota Padangsidimpuan, kampung halaman Ali.

"Ide awalnya dari owner sendiri, Bapak Ali Muda Siregar. Beliau kan sering pulang pergi dari Padangsidimpuan ke Jakarta, jadi muncul lah ide untuk menciptakan oleh-oleh asal Padangsidimpuan sendiri," ujar karyawan Bolu Salak Kenanga, Aimi Harahap, saat berbincang, Minggu (16/9/2018).

Menurut Aimi, nama Bolu Salak dipilih karena bahan dasar bolu tersebut terbuat dari buah salak, ikon Kota Padangsidimpuan. Sedangkan Kenanga diambil dari nama jalan tempat toko berada. Toko ini berada di Jalan Kenanga Nomor 44, Padangsidimpuan.

Toko Bolu Salak Kenanga sendiri terbilang baru. Toko ini resmi dibuka pada Desember 2017 lalu.

Sejak saat itu, nama Bolu Salak Kenanga langsung melejit. Hal ini terlihat dari antusias pelanggan yang terbilang tinggi. Saat ini, omzet toko bahkan mencapai lebih dari Rp 150 juta per bulan.

Keberhasilan toko ini pun menjadi lapangan pekerjaan bagi 12 orang karyawan.

gallery/link berita-04
gallery/bolu-salak-kenanga_20180916_180205
gallery/bolu-salak-kenanga_20180916_180254

"Luar biasa antusiasnya. Kami bahkan pernah kewalahan, kadang kosong karena saking banyaknya pesanan," kata Aimi.

Dara manis ini menceritakan, pelanggan Bolu Salak Kenanga bukan hanya warga lokal. Mulai dari pelanggan nusantara hingga mancanegara pernah mencicipi kuliner khas Padangsidimpuan ini. Mulai dari luar Sumatra hingga yang berasal dari Belanda dan Amerika. 

 

"Saat ini Bolu Salak Kenanga sudah seperti ikon kuliner Kota Padangsidimpuan. Saat ini kami sedang dalam proses penerbitan sertifikat halal dari MUI," kata Aimi.

Tekstur Bolu Salak Kenanga sebenarnya hampir sama dengan bolu pada umumnya. Yang membuat spesial, bolu ini merupakan olahan dari buah salak.

Terdapat dua pilihan porsi yang ditawarkan Toko Bolu Salak Kenanga. Meski terkesan eksklusif, kuliner ini dijual dengan harga yang relatif terjangkau.

Untuk porsi kecil jenis original dijual seharga Rp 40 ribu. Sedangkan porsi besar dijual seharga Rp 65 ribu.

"Untuk pilihannya ada yang tambahannya keju, coklat, kacang, strawberry," ujar Aimi.

Aimi menambahkan, Bolu Salak Kenanga mempertahankan cita rasa asli dari buah salak. Yakni campuran rasa manis dan asam.

Bolu ini dapat bertahan sampai tiga hari di suhu normal. Sedangkan bila disimpang di lemari pendingin, Bolu Salak Kenanga dapat bertahan hingga seminggu.

"Kami coba tetap mempertahankan ciita rasa salak pada bolu ini. Jadi ada rasa manisnya, ada asamnya. Ya rasa salak," ujar Aimi.

Aimi mengatakan, buah salak yang digunakan sebagai bahan dasar bolu berasal langsung dari para petani salak mitra toko ini. Hal ini dilakukan pihak toko untuk membantu para petani salak di wilayah Tapanuli Bagian Selatan.

Selain Bolu Salak, toko ini juga menjual kuliner lainnya yang berbahan dasar salak. Seperti kopi salak, ice cream salak, dodol salak, kurma salak, agar-agar salak dan sirup salak.

 

Di samping itu, toko Buku Salak Kenanga juga memasarkan produksi mitra UMKM. Di antaranya keripik kampung, batik dan kain tenun.

"Kita buka setiap hari termasuk hari libur. Kita buka mulai jam 08.00 WIB dan tutup 21.00 WIB," kata Aimi.

Seorang pelanggan perempuan yang kebetulan sedang berkunjung ke toko, mengaku baru kali ini membeli Bolu Salak Kenanga. Ia mendapat informasi tentang bolu ini melalui media sosial.

Warga asal Padangsidimpuan yang menetap di Medan ini mengaku penasaran dengan cita rasa bolu tersebut.

"Untuk oleh-oleh ke Medan. Penasaran saja karena belum pernah merasai bolu ini," katanya mengakhiri.

 

(nan/tribun-medan.com)